PRODIKSUS LIFE SKILL KEWIRAUSAHAAN MEMBERIKAN NILAI TAMBAH KETERAMPILAN BAGI PESERTA DIDIK
Drs. Asep Sukarman / SMA BPI 1 Bandung
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik menuju desentralistik. Desentralisasi penyelenggaraan pendidikan ini terwujud dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu substansi yang didesentralisasi adalah kurikulum. Lebih lanjut Pasal 36 ayat (1) dinyatakan bahwa “pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Sekolah harus menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
SMA bukan SMK yang tidak menghususkan siswanya diarahkan pada suatu keterampilan (kompetensi) tertentu sesuai dengan jurusannya. Tetapi SMA diarahkannya untuk mengikuti pembelajaran secara umum. Maka untuk itulah Penulis berpendapat bahwa pemberian pelatihan kecakapan hidup (life skills) sangat diperlukan juga untuk siswa SMA, terutama siswa SMA yang terkendala dengan biaya (kalangan tidak mamapu). Mereka harus bertahan hidup kesehariannya dalam menuntut ilmu di sekolah, dan juga mereka juga harus dibekali untuk bisa bertahan hidup setelah keluar sekolah.
Yayasan BPI telah membentuk UPK Prodiksus (Unit Pengelola Khusu Pendidin Khusus) untuk mengupayakan adanya pendidikan tambahan diluar pendidikan formal yang diberikan unit persekolahan.
B. Identifikasi dan Pembahasan Masalah
Permasalahan yang dimunculkan adalah: Mengapa Prodiksus Life skills Kewirausahaan harus diberikan pada siswa?
Untuk membahas permasalahan Mengapa Prodiksus Life skills Kewirausahaan harus diberikan pada siswa ini, kita perlu memahami dulu dari pengertian prodiksus dan kecakapan hidup dan tujuan diajarkannya, baru melangkah ke jawaban yang dimaksud.
Prodiksus Life Skill merupakan kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang merupakan bagian integral dari kurikulum Sekolah, dalam pelaksanaannya Prodiksus Life Skills ini bersifat khusus dalam artian bahwa:
a. Kegiatannya dilakukan diluar jam pelajaran .
b. Pendanaan dibebankan pada sekolah / peserta Prodiksus Life Skills sesuai dengan jenis pelatihan yang diminatinya;
c. Peserta yang Lulus Uji Kompetensi mendapatkan Sertifikat.
d. Pengelolaannya dibawah koordinasi UPK Prodiksus Yayasan BPI
e. Pelatih/pengajar/tutor adalah guru yang profesional di bidangnnya
Adapun tujuan dari dilaksanakan Prodiksus Life Skills adalah:
Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas sseperti yang disampaikan oleh WHO
WHO dalam Budiwiharto (2007 : 3) mendefinisikan kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan hidup mencakup lima jenis, yaitu:
(1) kecakapan mengenal diri,
(2) kecakapan berpikir,
(3) kecakapan sosial,
(4) kecakapan akademik, dan
(5) kecakapan kejuruan.
Menurut penulis pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
Tujuan dari pendidikan kecakapan hidup terdiri atas:
Penulis dalam memandang pentingnya Pendidikan Life Skills dalam Pengembangan Diri tidak terlepas dari dua asfek, yaitu: Aspek manfaat secara kepuasan batin dan aspek manfaat secara keilmuan dan keahlian.
a. Aspek Manfaat secara kepuasan batin
Dalam memilih bekal pelatihan keterampilan untuk persiapan calon Wirausahaanwan (Enterpeuneur), Sekolah harus memperhatikan:
Penulis berpendapat untuk decade sekarang ini siswa bisa dibekali dengan jenis pelatihan kearah KULINER, BAHASA ASING DAN MULTI MEDIA. Kuliner, Bahasa dan Multi Media yang dipilih disesuaikan dengan hal-hal yang harus diperhatikan diatas.
Selain Materi pokok untuk keahlian, dalam pelaksanaannya dikombinasikan dengan materi teori dan praktek kewirausahaan.
Untuk menambah kredibelnya peserta didik sebagai alumni prodiksus Life Skill maka perlu kiranya ada Kerjasama dengan Lembaga lain yang dapat memberikan pengakuan ketermapilan yang dimilikinya. Lembaga tersebut bisa dari dinas pemerintah yang bekerja sama dengan Lembaga2 Keterampilan yang memberikan pelatihannya untuk menerbitkan surat keterangan berupa Ijazah bagi peserta didik yang telah lulus dari Pendidikan yang diikutinya.
Berdasarkan hasil paparan diatas, penulis menyimpulkan bahawa
Pada kesempatan ini penulis mencoba memberikan saran untuk kemajuan Prodiksus Life Skills ini.
Demikianlah tulisan ini penulis sampaikan agar kiranya generasi muda kita khususnya siswa SMA menjadi calon Wirausahawan yang handal. Aamiin YRA.